desain cetakan 3D menggunakan perangkat lunak desain berbantuan komputer (CAD) untuk membuat model tiga dimensi yang terperinci dari cetakan untuk proses pencetakan injeksi, pengecoran die, atau proses lainnya, sehingga meningkatkan ketepatan dan efisiensi. Pendekatan ini memungkinkan prototipe virtual, simulasi siklus pencetakan, serta deteksi potensi masalah seperti undercut atau ketidakefisienan pendinginan sebelum pembuatan fisik. Elemen-elemen utama meliputi definisi geometri rongga dan inti, integrasi slider atau pengangkat untuk fitur kompleks, serta optimalisasi sistem runner dan gating untuk aliran material. Perangkat lunak canggih memungkinkan analisis elemen hingga (FEA) untuk menilai integritas struktural dan dinamika fluida komputasi (CFD) untuk memodelkan perilaku termal dan aliran. Desainer harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti penyusutan material, toleransi, dan kemudahan perawatan guna memastikan umur panjang dan kinerja cetakan. Integrasi pencetakan 3D untuk perkakas cepat atau sisipan cetakan mempercepat pengembangan dan mengurangi biaya. Dalam industri global seperti otomotif dan barang konsumen, desain cetakan 3D mendukung kustomisasi dan kepatuhan terhadap standar internasional (misalnya, ISO 2768). Dengan memfasilitasi kolaborasi melalui platform digital dan memungkinkan perbaikan secara iteratif, metodologi ini mendorong inovasi, mempercepat waktu peluncuran produk, serta meningkatkan adaptabilitas terhadap berbagai kebutuhan produksi dan preferensi budaya dalam manufaktur.