Menganalisis dan mengatasi masalah pada ekstruder sekrup tunggal memerlukan investigasi sistematis terhadap interaksi kompleks antara sifat material, mekanika mesin, dan parameter proses untuk mengidentifikasi penyebab utama permasalahan produksi. Masalah umum meliputi ketidakstabilan output, yang ditandai dengan lonjakan atau variasi tekanan yang biasanya berasal dari inkonsistensi pada bagian pengumpan, desain sekrup yang tidak sesuai dengan material, atau profil suhu barrel yang tidak akurat. Masalah degradasi material muncul sebagai perubahan warna, bintik-bintik hitam, atau gelembung, sering kali disebabkan oleh suhu lelehan yang berlebihan, zona material yang stagnan, atau regrind yang terkontaminasi. Pencampuran yang buruk tampak sebagai lelehan yang tidak homogen, garis-garis (streaking), atau sifat yang tidak konsisten, yang sering diatasi melalui modifikasi sekrup yang mencakup elemen pencampur atau optimasi suhu proses. Pemecahan masalah secara metodis dimulai dengan mendokumentasikan semua parameter proses termasuk suhu barrel, kecepatan sekrup, tekanan kepala, dan beban motor, kemudian membandingkannya dengan kondisi dasar yang telah ditetapkan. Analisis material harus memverifikasi spesifikasi resin, kadar air, dan kualitas regrind sebelum diproses. Pemeriksaan mekanis mencakup pengukuran keausan sekrup dan barrel, fungsi katup pemeriksa, penilaian backlash gearbox, serta kalibrasi pemanas/termokopel. Permasalahan yang spesifik terhadap proses meliputi garis pada die akibat perkakas yang terkontaminasi atau rusak, masalah pengecilan vakum dalam ekstrusi profil, atau variasi ketebalan dalam produksi lembaran dan film. Teknik diagnostik lanjutan mencakup transduser tekanan dan suhu lelehan sepanjang barrel, evaluasi efisiensi pendinginan sekrup, serta analisis tanda arus motor untuk mendeteksi kelainan pada sistem penggerak. Tren data melalui sistem kontrol modern membantu mengidentifikasi perubahan bertahap yang menunjukkan keausan komponen atau penumpukan kontaminasi. Protokol perawatan preventif secara signifikan mengurangi frekuensi pemecahan masalah melalui inspeksi berkala terhadap komponen aus kritis, perawatan sistem pelumasan, dan kalibrasi sistem kontrol. Pendokumentasian prosedur penyelesaian untuk masalah yang berulang membangun pengetahuan institusional dan mengurangi downtime di masa depan. Pemecahan masalah yang berhasil menggabungkan pemahaman teoritis tentang reologi polimer dan prinsip ekstrusi dengan pengalaman praktis dalam mengenali pola gejala khas, sehingga memungkinkan identifikasi dan perbaikan cepat untuk meminimalkan kerugian produksi dan limbah material.